I'm a human being. not a monster. no need to scream.

Monday 10 December 2012

nobody

i am just back at the office and got surprised that my boss cuma pake kemeja dan kolor doang. tapi siapalah gue yang berani ngomong "emang lo pikir ini kantor nenek moyang lo?" yang bisa dipastikan kalo besok gue udah dipecat secara ini emang kantornya dia. he is the owner.


gue emang baru aja balik kantor, ngurusin skripsi gue. submit revisi keseluruhan dan ketemu sama echi yang baru saja menambah dua kata dibelakang namanya. yup. sarjana ekonomi. doi baru aja lulus sidang skripsi. congratulation!! *ngomong sambil gigit flashdisk berisikan skripsi gue*


sebelum balik kantor gue masih mampir ke daily food hall, beliin camomile tea buat lolita. well, dia gak minta sih, tapi sepertinya dia suka pas gue sodorin teh itu buat ngilangin rasa pegel-pegel di badannya dia abis pijet semalam. he said, "enak". then, i have to buy it for him. just bought it anyway.
sometimes i was thinking "what the hell are you doing? you such a begger who begs his love back after  all shits i have been done, but yeah, in the end, you will know which one you love the most". udah ada yang mau muntah denger kata-kata gue baruan? sorry, blame Mayer anyway.


dia mengeluh sakit. badannya pegel sisa pijetan semalem, dan belum makan sampai jam setengah 3. how i could not worry then? i was yelling at him because i was texting since 11am just to remind his lunch dan sekarang dia belom makan. kemudian gue sadar. siapalah gue yang berani ngatur makannya dia. siapalah gue yang punya hak teriak-teriak ke dia karena belom makan. kalopun pacarnya, emang harus pake teriak-teriak? ratih was right. mungkin emang gue kalah jauh dibanding Gita. Gita yang berhijab. Gita yang gak pernah ngerokok. Gita yang gak pernah minum beer or wine. Gita yang santun. Gita yang feminim. Gita yang gak pernah teriak-teriak ngeluarin kata kotor. Gita yang gak pernah make out sama cowo lain.


i am always the bitch and she is the angel. right?

i can never win this.


harusnya gue gak cuma scratching my legs, but also jedukin kepala gue di tembok biar sadar kalo lolita gak pernah mau menginginkan gue lagi. gak pernah bisa sayang sama gue lagi.
it's crystal clear ketika makan di daerah pejompongan and he said "aku gak pengen milikin kamu lagi. yang aku pengen itu Gita. aku pengen milikin dia"
you know boo, when you said like that, aku rasanya pengen loncat dari tempat kita makan di lantai dua. atau at least, aku keracunan makan sate ayam yang rasanya gak karuan. tapi yang keluar cuma aku senyum dan berusaha nutupin ke-enggak-rela-nya aku. is it too to bad for me boo?


i was thinking you over and over again. day by day. sampai mau pecah kepala ini disamping masalah dirumah yang kian hari kian menggunung seperti cucian kotor pas wiken. i just need someone to cry on too boo. i need shoulder that i can rely on. i wish someone can care to me but it's not you boo. i know you are in pain. it's too painful. and of course you deserve better. i am just nobody, hoping that you will someday look at me.

gue sadar kalo mungkin saja gue gak bisa menangin hatinya.

gue sadar kalo mungkin saja keluarganya ngusir gue dari rumah mereka suatu hari nanti.

gue sadar kalo mungkin saja gue yang bakal amat sangat terluka ngadepin kenyataan ternyata dia gak bisa jatuh cinta lagi ke gue setelah kesalahan yang gue buat.

gue sadar kalo mungkin saja pada akhirnya gue yang bakalan terluka.

tapi, kembali lagi. who's me?
i am nobody. no one cares.


gue yang masih berusaha membuat dia melihat ke gue lagi.

gue yang masih berharap padahal gue tahu, gue mungkin saja kehilangan napas gue.


so, when the day comes out, i wish gue dapet ODP dan terlempar jauh di Timbuktu. atau, mungkin langsung ke neraka. i know, heaven will ignore me soon.


0 comments:

Post a Comment

Blogroll

Powered By Blogger

© the other side of me, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena