I'm a human being. not a monster. no need to scream.

Wednesday 6 February 2013

hai sunrise


Hai sunrise.
Mungkin pagi telah usai. Ia lelah menampakan suryanya. Mengeluarkan terik yang sering kali membuat orang-orang lupa akan kodratnya sebagai manusia. Mencaci maki. Menyalahkanmu atas turunnya keringat dari tubuh mereka. Menyalahkanmu atas emosi yang mereka agungkan sebagai raja.


Suryamu telah hilang. Digantikan oleh turunnya rintik hujan. Menambah syahdu sore ini. Tahukah sayang, aku menyukai setiap tetesan rintik hujan yang mampir di jendela kantorku. Teduh. Seperti matamu kala mencium bibirku dengan lembut. Mungkin aku hanya sedikit bermetafora. Mengingat setiap detail kecupan yang mampir di bibirku malam itu. Atau mungkin saja karena rindu ini belum bertemu tuannya. Kamu masih disana. Bergumul dengan pikiranmu. Biar kutebak. Kamu mulai kembali bercinta dengan masa laluku. Tahukah kamu sayang, aku ada disini. Siap melayanimu. Namun entah mengapa kamu lebih memilih untuk menari ditengah hujan dengan masa laluku. Membuat air mata semakin deras yang ditemani hujan lebat daerah kuningan. Untunglah para tetangga kubikel sibuk dengan urusannya masing-masing.


Sayang,
Jangan biarkan aku hanya memiliki ragamu sedangkan pikiran dan hatimu terbang entah kemana. Mungkin hinggap di masa laluku, dan hatimu terbang menemui dia yang sempat membuat egomu ingin memilikinya.


Sayang,
Aku masih menunggu. Disaat raga dan hatimu kembali mencintaiku.

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

Powered By Blogger

© the other side of me, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena